Jumat, 10 Juni 2016

Tugas Wawancara Pengguna Batu Akik (wawancara)

C:\Users\user\Pictures\Universitas_Jember.jpg


TUGAS WAWANCARA
PENGGUNA BATU AKIK


Dianjukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia yang dibimbing oleh Dr. Achmad Ganefo, M.Si


Oleh
Nadia Septiana Putri
NIM 140910201047


PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2015


TUGAS SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
(WAWANCARA PENGGUNA BATU AKIK)


Kronologis terjadinya wawancara
Malam itu, Rabu 20 Mei 2015 tepat pukul 19.00 sengaja saya pergi ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk meminjam absen mencatat nomor NIM teman kelompok tugas. Namun, tidak disangka waktu itu yang bertugas adalah Bapak Asep Kurniawan yang merupakan petugas staf di FISIP bagian perlengkapan. Melihat kearah 8  jari jari beliau yang terhiasi oleh cincin cincin berbatu mulia (cincin batu akik), tidak menunggu lama segera saya menghampirinya dan mengajaknya berbincang tentang tugas wawancara SSBI. Sebelumnya saya merasa sungkan karena beliau adalah petugas Fakultas saya sendiri. Tapi saya berusaha untuk memberanikan diri, karena saya adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang dimana Fakultas ini mendidik mahasisiwanya berani bertindak dalam hal apapun, berani menghadapi resiko, disiplin, mampu berbicara, berargumen, kreatif dalam berfikir, serta menerapkan sistem jujur (alias tidak plagiat).
Saya meminta ijin terlebih dahulu sebelum mewawancarai Bapak Asep Kurniawan. Mengantisipasi dalam hal kepentingan, barangkali ada kesibukan beliau yang tidak bisa diganggu sehingga dapat melakukan wawancara dilain waktu. Namun, ternyata Bapak Asep bisa diajak wawancara malam itu juga. Kami berbincang bincang lumayan lama sekitar satu jam. Banyak informasi yang saya peroleh dari Bapak Asep berkaitan dengan pengguna Batu Akik. Tidak lupa saya mengambil beberapa foto untuk dijadikan dokumen dan bukti yang bisa meyakinka bahwa tugas wawancara ini yang saya buat adalah menggunakan sistem kejujuran. Terimakasih kepada Bapak Achmad Ganefo yang memberikan tugas wawancara ini. Selain untuk menambah pengalaman dan menambah wawasan, tugas ini melatih saya untuk terus mencari informasi tentunya menambah ilmu serta kebaikan yang bermanfaat bagi masa depan.
Foto:
H:\Bluetooth\IMG_20150525_005625.JPGH:\Bluetooth\C360_2015-05-20-19-38-29-000.jpg




H:\Bluetooth\C360_2015-05-20-19-38-29-000.jpg


WAWANCARA PENGGUNA BATU AKIK
Nadia SP : (Pewawancara)
Bapak Asep K : ( Narasumber)


Nadia :  “Assalamualaikum wr.wb, Bapak Asep perkenalkan nama saya Nadia Septiana Putri dari jurusan Administrasi Negara meminta ijin untuk mewawancarai bapak guna menyelesaikan tugas SSBI dari Bapak Ganefo yang berkaitan dengan pengguna Batu Akik. Saya menlihat dijari jari bapak terdapat banyak cincin yang berasal dari Batu Akik sehingga saya tertarik untuk mewawancarai bapak”.
Pak Asep : “ Oh, iya boleh silahkan”.
Nadia :  “Sejak kapan Bapak Asep memakai cincin Batu Akik?”.
P Asep : “Saya memakai cincin Batu Akik ini baru 5 bulan yang lalu dan itupun masih satu cincin yang saya pakai, belum sebanyak ini”.
Nadia :  “Ohh.. jadi bapak adalah pengguna baru cincin Batu Akik, lalu berapa cincin Batu Akik yang sekarang bapak pakai?”.
Pak Asep : “Sekarang ini saya memakai 8 cincin Batu Akik. (sambil memperlihatkan semua jarinya)”.
Nadia :  “Wahh, menurut saya ini tergolong banyak bagi seorang pengguna cincin Batu Akik. Berapa rata rata harga cincin batu akik yang saat ini bapak pakai?”.
Pak Asep :  “Harga rata rata cincin Batu Akik yang saya pakai ini berkisar antara Rp.100.000,00 hingga Rp.300.000,00”.
Nadia :  “Wahh.., menurut saya itu adalah harga yang lumayan terjangkau. Dari beberapa informasi yang saya peroleh dari keluarga, kerabat hingga media sosial ada beberapa batu mulia yang dibentuk sedemikian rupa hingga menjadi cincin Batu Akik memiliki harga yang begitu mahal. Teman ayah saya menjual cincin Batu Akik seperti mata sapi berwarna merah hati seharga 5 juta kepada ayah saya. Namun, ayah saya tidak berminat membelinya. Menurut beliau dari pada untuk membeli batu sebagai hiasan semata mending uangnya dibuat usaha yang bermanfaat”.
Pak Asep :  “Iya memang betul, bahwa ada harga cincin Batu Akik hingga ratusan juta bahkan ada yang sudah ditukarkan dengan mobilnya sendiri”.
Nadia :  “Kog segitunya ya pak, padahal hanya sebuah batu. Apa yang membuat Batu Akik menjadi mahal pak?”.
Pak Asep :  “Yaa dilihat dari kekerasan batunya, dicek semakin batu keras maka harganya semakin mahal”.
Nadia :  “Seminggu yang lalu, saya menonton sebuah tayangan di TV yang menjelaskan bahwa batu mulia yang berasal dari gunung lebih keras dan tidak mudah rapuh dibandingkan dengan batu mulia yang berasal dari sungai yang kekerasan batunya kecil”.
Pak Asep :   “Iya benar, Batu mulia digunung lebih keras dibandingkan dengan batu mulia yang ada disungai”.
Nadia :   “Jadi cincin Batu Akik yang bapak pakai ini adalah batu mulia dari gunung”?
Pak Asep :   “ Iya beberapa ada yang dari gunung”.
Nadia :    “Dari manakah asal cincin Batu Akik yang sekarang bapak pakai?”.
Pak Asep :   “Saya tidak hafal semua, hanya beberapa yang saya tahu. Beberapa ini ada dari Kalimantan, dan Musafir Afrika”.
Nadia :   “Apa nama jenis cincin Batu Akik yang bapak pakai saat ini?”.
Pak Asep :  “Cempaka Madu, Sulaiman Madu, Green Safir, Blue Safir, Merah Sian, Sulaiman, Blue Safir. Banyak jenis Batu Akik yang sekarang ini marak dipasaran bahkan diseluruh dunia yang juga peminat Batu Akik contonya Delima, Jamrud, Kecubung, Safir, dan masih banyak lagi.”
Nadia :  “Woww.. dari 8 cincin Batu Akik ini, cincin Batu Akik mana yang harganya paling mahal?”.
Pak Asep :   “Yang paling mahal yang Blue Safir.”
Nadia :   “Dahulu batu penghias cincin ini dipakai oang tua, dukukn, pejabat serta jagon kampung, oleh karenanya disebut batu akik. 5-8 bulan belakangan ini Batu Akik mulai digermari dikalangan anak muda khususnya Mahasiswa, yang saya tahu sekarang Batu Akik bukan hanya sekedar penghias jari saja, tetapi telah menjadi objek obrolan diberbagai tempat misal dari warung kopi, tempat kerja, hingga tempat ibadah. Yang saya ingin tanyakan apa alasan bapak memakai cincin Batu Akik?”
Pak Asep :   “Saya memakai cincin ini ya karena hobby, mulai dulu saya sudah pakai cincin Batu Akik dan saat ini memang lagi ngetren ngetrennya Batu Akik sampai artis artis juga pakai.”
Nadia :  “Apa selain hobby dan ngetren, bapak memakai cincin Batu Akik adalah sebagai perhiasan semata ataukah untuk hal hal yang berkaitan dengan kekuatan kekuatan misal batu yang dipercaya memiliki unsur mistis atau hal hal yang ghaib.”
Pak Asep :  “Ohh,, tidak, saya memakai ini hanya untuk koleksi dan perhiasan. Tidak untuk yang berhubungan dengan ghaib seperti itu nanti larinya kesyirik.”
Nadia :  “Tapi ada beberapa orang yang memakai cincin Batu Akik digunakan sebagai azimat atau benda yang bertuah mistik dan dianggap bisa mendatangkan rezeki dan kekuatan, dll. Apakah itu benar pak?”
Pak Asep :  “Iya, itu benar. Tapi itu larinya kesyirik, karena lebih mempercayai kekuatan lain selain kekuatan Allah SWT.”
Nadia :  “Kebanayakan masyarakat menganggap semua Batu Akik selalu identik dengan benda benda mistik yang bertuah syirik, musrik, ghaib.”
Pak Asep :  “Tidak semua batu akik dikategorikan seperti itu, dilihat dulu esensinya juga dilihat dari orrang yang memakainya. Karena orang gemar memakai cincin Batu Akik karena keindahannya, apakah dikategorikan syirik terhadap Tuhannya? Ya tentu saja tidak.”
Nadia :  “Oh ya pak, apakah Batu Akik yang ngetren dan mahal itu akan tetap mahal seterusnya atau hanya sementara saja?”
Pak Asep :  “Ya mungkin hanya ngetren dan sesaat saja, seperti tumbuhan Anthorium yang dulu mahal sekali tapi sekarang sudah jarang laku.”
Nadia :  “Kalau menurut saya, cincin Batu Akik besar sekali. Tidak cocok untuk saya sebagai kaum wanita. Saya lebih suka memakai cincin dari batu berlian seperti Diamond terlihat indah jika yang memakai wanita.”
Pak Asep :  “Ya memang kalau untuk perempuan kurang cocok, tapi banyak sekarang wanita yang memakai cincin Batu Akik dikalangan artis juga banyak.”
Nadia :  “Kapan waktu Bapak Asep memakai cincin Batu Akik?”.
Pak Asep :  “Saya memakai cincin Batu Akik setiap hari.”
Nadia :  “Bagaimana ketika saat mandi, apakah bapak masih memakainya?”.
Pak Asep :   “Tidak, kalau mandi saya lepas.”
Nadia :  “Kenapa cincin Batu Akik sering bapak pakai, bahkan setiap hari. Apakah ada khasiat didalam cincin Batu Akik?”
Pak Asep :  “Iya, beberapa cincin mengandung khasiat misal khasiat Blue Safir berkhasiat untuk menenangkan jiwa.”
Nadia :  “Oh ya pak, di Jember ini cincin Batu Akik yang terkenal cincin jenis apa pak?”
Pak Asep :  “Kalau di Jember cincin Batu Akik yang terkenal adalah cincin dari Batu Bulu Macan, itu harganya mahal.”
Nadia :  “Wah, namnaya Bulu macan ya pak. Bapak paham ya tentang jenis Batu Akik?”
Pak Asep :  “Saya belum terlalu paham, hanya sedikit yang saya ketahui. Kemarin saya menemukan Batu akik didekat pohon disekitar kantin FISIP, lalu saya berikan kepada teman saya.”
Nadia :  “Wah,  kog bisa ada dibawah pohon ya pak, apa bapak tidak takut atau curiga barangkali itu punya jin?”
Pak Asep :  “Ya saya takutnya juga begitu berkaitan dengan ghaib.”
Nadia :  “Iya, bisa jadi jinnya kagum melihat 8 jari bapak memakai cincin Batu Akik, HEHE ( Sambil   bercanda).”
Nadia :  “Oh ya pak, apakah berlian yang disekitar batu akik itu asli?”
Pak Asep :  “Tidak kalau berlian asli harganya bisa mencapai ratusan juta apalagi sebanyak ini. Yang asli hanya Batu Akiknya.”
Nadia :  “Apakah dampak negatif dari penggunaan Batu Akik yang mungkin juga bapak rasakan?”
Pak Asep :  “Kalau sampai sekarang ini dampak negatifnya tidak ada untuk saya, tapi kalau untuk pemakai lain mungkin saja ada dengan sebab misal cincin Batu Akik yang diisi dengan hal hal ghaib, mahluk halus dan bisa berbahaya bagi yang memakai.”
Nadia :  “Lalu apa dampak positifnya dari pencari, pembuat dan pengguna Batu Akik sendiri?”
Pak Asep :  “Kalau yang mencari dan menjual jelas akan mendapatkan keuntungan, kalu untuk pemakainya itu tadi bisa sebagai perhiasan, hobby, bisa dijual lagi dan ada beberapa khasiat sperti Blue Safir yang bisa menenangkan jiwa.”
Nadia :  “Baiklah, sudah cukup beberapa pertanyaan yang saya ajukan kepada Bapak Asep, semoga dapat menambah wawasan kepada saya tentang Batu Akik. Terimakasih atas waktu yang bapak luangkan untuk wawancara ini.
Pak Asep :  “Iya,, sama sama semoga bermanfaat.”


PENUTUP
Batu Mulia adalah jenis batu-batuan mineral non-organik yang merupakan benda padat datar berbentuk kristal baik jenis batuan tersebut terbentuk secara alami maupun secara kimia, seperti contoh batu akik yang secara alami adalah batu akik murni yang banyak sekali ditemukan di beberapa tempat seperti di perairan dan semacamnya.
Manusia mudah tergelincir dalam memahami hal-hal yang bersifat kanuragan ini. Umumnya manusia menganggap bahwa azimat tersebutlah yang mengakibatkan terjadinya keajaiban dan kekuatan tersebut sehingga cenderung bersandar pada kekuatan benda-benda tersebut dan akhirnya jauh dari Allah SWT. Karena seringnya terjadi kesalahan pada pengguna azimat sehingga sebagian besar ulama melarang penggunaan azimat. Karena manusia rentan menyimpang dari sisi ke-tauhid-an kepada Allah SWT.
Jadi apakah Batu Akik selalu dinobatkan sebagai benda bertuah yang dapat mengakibatkan manusia lupa akan sumber kekuatan pada batu akik tersebut? Jawabannya bisa Iya bisa Tidak., tergantung pada cara pandang manusia melihat dan memahami keberadaan akik tersebut. Banyak kita dengar keunikan yang berada di bumi Indonesia ini, baik dari sisi sosial, budaya, dan kemasyarakatannya. Terlepas dari banyak sedikitnya sisi negative atau positif atas tanggapan berbagai kalangan mengenai sudut pandang terhadap budaya penggunaan dan fungsi atau manfaat dari batu akik, baik yang sengaja di scenario ataupun tidak untuk semakin mengecilkan posisi Indonesia di mata dunia, kita patut bersyukur bahwa kita masih bisa bebas mengekspresikan segala sesuatu dalam rangka melestarikan budaya masyarakat di Indonesia ini.
Semoga tugas wawancara ini akan dapat meningkatkan wawasan kita (penulis dan pembaca), sehingga lebih bijaksana dalam menyikapi dan menghadapi perkembangan zaman. Dan diharapkan pula kita lebih dapat menempatkan diri terhadap apa dampak negative maupun positif terhadap budaya penggunaan batu akik. Penulis juga memohon maaf, apabila dalam penulisan tugas wawancara ini ada kekurangan dan kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar