KOMODITAS
TEMBAKAU PENUNJANG PEMBANGUNAN
EKONOMI DI KABUPATEN JEMBER
Eka
Serli Haniah Oktahana/140910201002
Abstrak
Tulisan
ini dibuat untuk mengetahui tentang komoditas tembakau yang menjadi penunjang
ekonomi Kabupaten Jember. Tembakau sebagai salah satu komoditas yang memiliki
daya saing internasional harus mampu menjadi penunjang dalam pembangunan
daerah.pembangunan ekonomi di daerah itu sendiri. Bagaimana tembakau menjadi
penunjang pembangunan ekonomi di Kabupaten Jember akan di bahas dibawah ini.
Keyword
: Tembakau, pembangunan ekonomi
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Suatu daerah yang sedang berkembang
untuk menunjang perkembangan tersebut pastinya akan melakukan yang namanya
pembangunan yang mencakup berbagai bidang kehidupan secara berkesinambungan.
Pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berjalan secara terus menerus
yang disertai dengan suatu proses perubahan baik perubahan dalam struktur ekonomi,
social, politik maupun kebudayaan. Pembangunan ekonomi juga diartikan sebagai
suatu proses yang menghasilkan peningkatan pendapatan perkapita penduduk
disuatu Negara atau daerah dalam jangka panjang. Atau dengan kata lain, bahwa
pembangunan sebagai suatu proses peralihan (transisi) dari tingkat ekonomi
tertentu yang bercorak sederhana menuju ke tingkat yang lebih maju. Dalam
proses transisi atau peralihan tersebut harus dilakukan transformasi dalam arti
perubahan structural secara mendasar dalam tata susunan ekonomi masyarakat.
Sasaran utama pembangunan di bidang
ekonomi adalah terciptanya struktur ekonomi yang seimbang yaitu terdapat
industry yang maju di dukung oleh sector pertanian/perkebunan yang mentap.
Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang akan membawa suatu perubahan
yang mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian
sebagai sector utama ke ekonomi modern yang di dominasi oleh sector-sektor
non-primer, khususnya industry pengolahan dengan increasing return to scale
(relasi positif antara pertumbuhan output dan pertumbuhan produktifitas) yang
dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan.
Penduduk yang besar merupakan modal
pembangunan, namun hal itu haruslah di dukung oleh kemampuan, kualitas, serta
produktivitas yang memadai, sehingga mampu mempercepat proses pembangunan.
Selain modal, dalam upaya meningkatkan pembangunan ekonomi suatu daerah,
disamping adanya modal, tenaga kerja yang memadai juga harus didukung dengan
suatu perencanaan yang matang, serta memahami kekuatan dan kelemahan yang ada.
Perencanaan adalah suatu cara berpikir mengenai persoalan social ekonomi,
berorientasi utama pada masa depan, berkenaan dengan hubungan antara tujuan dan
keputusan-keputusan kolektif dan mengusahakan kebijaksanaan dan program yang
menyeluruh. Pelaksanaan otonomi daerah yang telah dicanangkan sejak 1998 dimana
pemerintah pusat melimpahkan wewenang kepada pengelolaan keuangan pada daerah.
Kewenangan tersebut telah diwujudkan dengan pengaturan pembagian dan
pemanfaatan sumber daya nasional, dan perimbangan keuangan pusat dan daerah
sesuai prinsip demokrasi, peran serta masyarakat secara kongkrit pengaturan itu
dilakukan dalam undang-undang no. 22 Tahun 1999 tentang Pemeritah pusat dan
daerah, dengan semangat pelaksanaan otonomi daerah dalam era reformasi,
tiap-tiap kebupaten atau kota di Jawa Timur harus dapat menentukan strategi dan
prioritas pembangunannya sesuai dengan potensi dan kemampuan daerah untuk
melaksanakannya.
Jember adalah sebuah wilayah
kabupaten yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Timur. Kabupaten
Jember berada di lereng Pegunungan Yang dan Gunung Argopuro membentang ke arah
selatan sampai dengan Samudera Indonesia.perkebunan merupakan salah satu sector
yang menunjang pembangunan ekonomi Kabupaten Jember.
Berdasarkan hal tersebut, rumusan
masalah yang diangkat dalam penulisan ini adalah bagaimana sector pertanian
menunjang pembangunan ekonomi Kabupaten Jember?
B.
Kajian Teoritik
Definisi Pembangunan Ekonomi
Sesuai
dengan pembangunan nasional yang ingin membentuk manusia Indonesia seutuhnya
dan merata pada seluruh masyarakat Indonesia.
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses, yaitu proses yang
mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industry-industri
alternative, perbaikan kapasitas. Tenaga kerja yanng ada untuk menghasilkan
barang dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu
pengetahuan dan pengembangan perusahaan-perusahaan baru. Upaya pembangunan
ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis
peluang kerja untuk masyarakat daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut
pemerintah daerah khususnya Jember bersama masyarakat harus mengambil inisiatif
pembangunan daerah.
Konsep tentang Daerah
Dalam
mengiktisarkan konsep tentang daerah ada dua pandangan yang berbeda yaitu,
padangan obyektif dan pandangan subyektif. Pandangan subyektif memandang daerah
sebagai sarana untuk mencapai tujuan, hanya suatu model, suatu idea untuk
membantu mempelajari dunia. Pandangan obyektif, memandang daerah sebagai suatu
tujuan tersendiri, suatu kebulatan yang riel, suatu organism yang dapat
diidentifikasikan dan di petakan.
Daerah
formal adalah daerah geografik yang seragam atau homogen menurut criteria
tertentu. Baik itu criteria ekonomi dan criteria social dan politik. Daerah
fungsionalis adalah daerah geografik yang memperlihatkan suatu koherasi
tertentu. Daerah fungsional ini terdiri dari satuan-satuan yang heterogen
seperti kota dan desa yang secara fungsional saling berkaitan . hubungan-
hubungan fungsional biasanya menggunakan criteria social ekonomi. Daerah formal
atau daerah fungsional atau daerah kombinasi dari keduanya dapat memberikan
suatu kerangan bagi klasifikasi regional yaitu “ daerah perencanaan”. Klaasen
menyebutkan bahwa daerah perencanaan harus dapat mengambil keputusan- keputusan
investasi berskala ekonomi, mampu mensuplai tenaga kerja untuk industrinya,
mempunyai struktu ekonomi yang homogeny , mempunyai minimal satu titik
pertumbuhan.
Teori perkembangan Modernisasi
Teori pertumbuhan ekonomi.
Dasar pemikiran teori pertumbuhan
ekonomi adalah Faktor manusia (bukan struktur dan sistem) yang menjadi
fokus perubahan.
Menggunakan
metafora organisme (evolusi) à
Tradisional----menjadi
--- modern. Yang
menjadi tokohnya adalah Rostow.
Caranya adalah tersedianya modal
yaitu melalui pemindahan sumber dana dan kebijakan pajak, perdagangan
internasional dan lembaga keuanganan.
Teori basis Ekonomi
Dalam teori
basis ekonomi bahwa pertumbuhan ekonomi daerah, factor penentunya adalah
berhubungan langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah.
Pertumbuhan pada industry-industri yang menggunakan sumber daya local, seperti
tenaga kerja dan bahan baku untuk di ekspor, akan menambah pendapatan daerah
dan membuka lapangan pekerjaan. Didasarkan pada teori ini , strategi
pembangunan daerah yang muncul adalah penekanan terhadap arti penting bantuan
kepada dunia usaha yang mempunyai pasar nasional maupun internasional.
Implementasi kebijkannya mencakup pengurangan hambatan atau batasan terhadap perusahaan-perusahaan
berorientasi ekspor yang ada dan akan didirikan di daerah tersebut.
Pendekatan structural Radikal
Inti
pemikiran Didasarkan pada nalar positivistic, deterministic , realis dan
nomotetis. Menekankan pada bagaimana mengatasi perlunya menghilangkan atau
mengatasi hubungan- hubungan structural yang timpang dalam kenyataan social.
Pendukung Marxian.
Pendekatan Fungsionalis
Pemikirnya
adalah auguste Comte, Herbert Spenscer dan Emile Durkheim. Inti pemikiran ini adalah
menekankan pada kemapanan, ketertiban, stabilitas social, kesetiakawanan,
pemuasan kebutuhan. Didasarkan pada nalar positivistic, deterministis,
nomotetis. Rasionalitas lebih untuk menjelakan peristiwa atau realitas social.
Berorientasi pragmatis (dapat diterapkan, memecahkan masalah dan langkah –
langkah praktisnya yaitu Rekayas social atau social Engineering.
Positivism berasumsi bahwa penjelasan bersifat universal,
artinya cocok atau appropriate untuk semua, kapan saja, di mana saja suatu
fenomena social.
Kehidupan masyarakat diasumsikan sebagai sesuatu yang
terbentuk oleh sejumlah unsure yang empiric nyata dan hubungan antara
unsure-unsur itu dapat dikenali, dikaji, diukur dengan pendekatan dan
mengggunakan alat seperti dalam ilmu alam. Jadi masyarakat adalah objek ditambah
dengan dapat direkayasa atau dibentuk.
PEMBAHASAN
Perkembangan sector-sektor ekonomi
Kabupaten Jember dengan luas wilayah
+ 3.293,34 km persegi, mempunyai potensi besar untuk berkembang menjadi
kota raya. Tanahnya yang subur menjadikan kota di belahan timur Jawa Timur ini
dikenal dengan daerah agraris dan penghasil komoditas pertanian, hortikultura,
dan perkebunan. Sebagian besar masyarakat Jember adalah petani, dikarenakan
Jember memiliki daerah-daerah yang cukup luas dan subur untuk bercocok tanam. Dalam
konteks regional, Kabupaten Jember mempunyai kedudukan dan peran yang strategis
sebagai salah satu Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).
Provinsi Jawa Timur yang meliputi
Wilayah Hinterland Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten
Situbondo. Secara administratif, wilayah Kabupaten Jember berbatasan dengan
Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Probolinggo di sebelah utara, Kabupaten
Lumajang di sebelah barat, Kabupaten Banyuwangi di sebelah timur, dan di
sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia.
Perkebunan
Topografi wilayah Kabupaten Jember yang merupakan kawasan
rendah berbukit dan pegunungan serta banyaknya sungai mengitari turut
memberikan kesuburan tanah di daerah ini. Kondisi ini menjadi factor pendukung
untuk menjadikan daerah yang secara umum menempatkan kegiatan agribisnis dan
agroindustri sebagai kegiatan ekonomi penduduk yang paling dominan.
Tembakau
adalah tanaman komoditas perkebunan yang banyak dijumpai di Jember. Tembakau
merupakan komoditas industry yang juga menjadi Icon kota Jember. Klasifikasi
dan varietas tanaman tembakau (divisi: spermatophyte; subdivisi: angiospermae;
kelas: dicotyledonae; ordo: solanales; family: solonaceae; genus:nicotiana;
spesies: nicotiana. Tembakau juga memiliki perakaran tunggang dengan panjang
50-70 cm. akar serabut akan muncul saat tanaman dipindahkan dan berkembang di
sekitar leher akar. Daun tembakau bersifat tunggal, bertangkai atau duduk di
batang, dan tersusun secara spiral. Jumlah daun tembakau berkisar 18-25 lembar
dengan panjang bervariasi antara 30-43 cm dengan lebar16-27 cm. bunga tembakau
bersifat majemuk, berbentuk malai, dengan karangan bunga berbentuk piramida., dan
terletak di ujung tanaman. Berikut adalah produksi tembakau Kabupaten Jember
tahun 2008-2013.
Produksi Tembakau di Kabupaten Jember
1.
Produksi
Tahun 2013 (Ton) 18.297
2.
Produksi
Tahun 2012 (Ton) 31.284
3.
Produksi
Tahun 2011 (Ton) 15.846
4.
Produksi
Tahun 2010 (Ton) 7.235
5.
Produksi
Tahun 2019 (Ton) 7.620
6.
Produksi
Tahun 2018 (Ton)7.668
Lahan yang telah digunakan seluas (Ha) 15.748.
Saat ini ekspor tembakau di Jember
menymbang 50% diseluruh Jawa Timur artinya kontribusi ekspor tembakau sangat
besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan PDRB Jember. Dalam teori pertumbuhan
Ekonomi adanya revolusi dari tradisional ke modern. Jadi, pembangunan yang
dulunya dengan tradisional sekarang lebih pada modernitas. Pendekatan
fungsionalis dilakukan rekayasa social dimana manusia sebagai obyeknya untuk
memecahkan masalah-masalah yang ada. Seperti alat. Alat-alat pertanian yang
dulunya sederhana bagaimana bisa menjadi modern karena telah berubah
programmnya. Agar kerja manusia lebih cepat dan lebih baik. Dalam hal
pengolahan tanaman juga akan lebih mudah. Seperti untuk membuat rokok, tembakau
dulunya dipotong sendiri dengan pisau saat ini pabrik-pabrik rokok sudah
menggunakan mesin sehingga dalam pengerjaannya juga lebih cepat. Pembangunan
melalui sector perkebunan tembakau diharapkan mampu memberikan dampak yang
positif bagi daerah. Program-program yang gencar dilakukan untuk hasil
pertanian yang lebih banyak adalah rekayasa hijau yaitu penggunaan pupuk kimia
secara berlebihan.
Kebijakan
pemerintah daerah
Pemerintah kabupatan Jember berupaya
mengembangkan sector perkebunan yang merupakan basis utama kegiatan ekonomi
daerah melalui desain kebijakan yang mampu meningkatkan potensi daerah
kabupaten Jember. Salah satunya dengan membuka kerjasama dengan lembaga-lembaga
keuangan daerah sehingga akses permodalan bagi petani semakin terbuka.hal ini
berkaitan dengan teori pertumbuhan ekonomi yaitu untuk membuat masyarakat dari
tradisional menuju masyarakat modern caranya yaitu dengan modal, baik itu dari
perbank an maupun pemerintah daerah. Kemudian perdagangan Internasional, dimana
saat ini tembakau Jember sudah memasuki pasar Internasional seperti Jerman,
Belanda dan lain-lain. Ini membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai bergerak
menuju masyarakat modern.
Untuk
pendekatan-pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fungsionalis. pemikiran
ini adalah menekankan pada kemapanan, ketertiban, stabilitas social,
kesetiakawanan, pemuasan kebutuhan. Didasarkan pada nalar positivistic,
deterministis, nomotetis. Rasionalitas lebih untuk menjelakan peristiwa atau
realitas social. Berorientasi pragmatis (dapat diterapkan, memecahkan masalah
dan langkah – langkah praktisnya yaitu Rekayas social atau social Engineering.
Positivism berasumsi bahwa penjelasan bersifat universal,
artinya cocok atau appropriate untuk semua, kapan saja, di mana saja suatu
fenomena social.
Kehidupan
masyarakat diasumsikan sebagai sesuatu yang terbentuk oleh sejumlah unsure yang
empiric nyata dan hubungan antara unsure-unsur itu dapat dikenali, dikaji,
diukur dengan pendekatan dan mengggunakan alat seperti dalam ilmu alam.
Sehingga dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Pembangunan kedepannya
adalah dengan lebih mengembangkan sayap agar produksi tembakau bisa lebih
menunjang lagi perekonomian daerah. Selain itu penguasaan teknologi juga sangat
berpengaruh karena modern tidak jauh dengan teknologi. Selanjutnya masih
diperlukannya penelitian agar tembakau kedepannya lebih baik lagi dan bersaing
lebih baik.
KESIMPULAN
Kabupaten
Jember dengan luas wilayah + 3.293,34 km persegi, mempunyai potensi besar
untuk berkembang menjadi kota raya. Tanahnya yang subur menjadikan kota di
belahan timur Jawa Timur ini dikenal dengan daerah agraris dan penghasil
komoditas pertanian, hortikultura, dan perkebunan. Sebagian besar masyarakat
Jember adalah petani, dikarenakan Jember memiliki daerah-daerah yang cukup luas
dan subur untuk bercocok tanam. Tembakau adalah tanaman komoditas perkebunan
yang banyak dijumpai di Jember. Tembakau merupakan komoditas industry yang juga
menjadi Icon kota Jember.
Pemerintah
kabupatan Jember berupaya mengembangkan sector perkebunan yang merupakan basis
utama kegiatan ekonomi daerah melalui desain kebijakan yang mampu meningkatkan
potensi daerah kabupaten Jember. Salah satunya dengan membuka kerjasama dengan
lembaga-lembaga keuangan daerah sehingga akses permodalan bagi petani semakin
terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
BPKM.2015. Potensi Tembakau di Kabupaten Jember.http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/commodityarea.php?ic=2587&ia=3509
[diakses pada 22 Desember 2015]
.Webmaster.Sealayang Pandang.2013.http://jember.info/selayang-pandang
[diakses pada 22 Desember 2015]
Wahyudi,Setyo
Adi.2008.Penguatan Sektor-SubSektor
Ekonomi Dalam Upaya Peningkatan Pembangunan Ekonomi Daerah.Journal of
Indonesia Applied Economics Vol.2 No.1 Mei 2008, 22-42
Maunah,
Risalatul.2015. Rekayasa Sosial Dan Pemberdayaan
Masyarakat Pertanian.http://risalatul.web.unej.ac.id/2015/12/14/rekayasa-sosial-dan-pemerdayaan-masyarakat-pertanian/ [diakses pada 22 Desember 2015]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar