Jumat, 03 Juni 2016

Komoditas Tembakau Penunjang Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Jember (Teori Pembangunan) (makalah)

KOMODITAS TEMBAKAU PENUNJANG PEMBANGUNAN
 EKONOMI DI KABUPATEN JEMBER

Eka Serli Haniah Oktahana/140910201002

Abstrak
Tulisan ini dibuat untuk mengetahui tentang komoditas tembakau yang menjadi penunjang ekonomi Kabupaten Jember. Tembakau sebagai salah satu komoditas yang memiliki daya saing internasional harus mampu menjadi penunjang dalam pembangunan daerah.pembangunan ekonomi di daerah itu sendiri. Bagaimana tembakau menjadi penunjang pembangunan ekonomi di Kabupaten Jember akan di bahas dibawah ini.
Keyword : Tembakau, pembangunan ekonomi


PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
            Suatu daerah yang sedang berkembang untuk menunjang perkembangan tersebut pastinya akan melakukan yang namanya pembangunan yang mencakup berbagai bidang kehidupan secara berkesinambungan. Pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berjalan secara terus menerus yang disertai dengan suatu proses perubahan baik perubahan dalam struktur ekonomi, social, politik maupun kebudayaan. Pembangunan ekonomi juga diartikan sebagai suatu proses yang menghasilkan peningkatan pendapatan perkapita penduduk disuatu Negara atau daerah dalam jangka panjang. Atau dengan kata lain, bahwa pembangunan sebagai suatu proses peralihan (transisi) dari tingkat ekonomi tertentu yang bercorak sederhana menuju ke tingkat yang lebih maju. Dalam proses transisi atau peralihan tersebut harus dilakukan transformasi dalam arti perubahan structural secara mendasar dalam tata susunan ekonomi masyarakat.
            Sasaran utama pembangunan di bidang ekonomi adalah terciptanya struktur ekonomi yang seimbang yaitu terdapat industry yang maju di dukung oleh sector pertanian/perkebunan yang mentap. Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang akan membawa suatu perubahan yang mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sector utama ke ekonomi modern yang di dominasi oleh sector-sektor non-primer, khususnya industry pengolahan dengan increasing return to scale (relasi positif antara pertumbuhan output dan pertumbuhan produktifitas) yang dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan.
            Penduduk yang besar merupakan modal pembangunan, namun hal itu haruslah di dukung oleh kemampuan, kualitas, serta produktivitas yang memadai, sehingga mampu mempercepat proses pembangunan. Selain modal, dalam upaya meningkatkan pembangunan ekonomi suatu daerah, disamping adanya modal, tenaga kerja yang memadai juga harus didukung dengan suatu perencanaan yang matang, serta memahami kekuatan dan kelemahan yang ada. Perencanaan adalah suatu cara berpikir mengenai persoalan social ekonomi, berorientasi utama pada masa depan, berkenaan dengan hubungan antara tujuan dan keputusan-keputusan kolektif dan mengusahakan kebijaksanaan dan program yang menyeluruh. Pelaksanaan otonomi daerah yang telah dicanangkan sejak 1998 dimana pemerintah pusat melimpahkan wewenang kepada pengelolaan keuangan pada daerah. Kewenangan tersebut telah diwujudkan dengan pengaturan pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional, dan perimbangan keuangan pusat dan daerah sesuai prinsip demokrasi, peran serta masyarakat secara kongkrit pengaturan itu dilakukan dalam undang-undang no. 22 Tahun 1999 tentang Pemeritah pusat dan daerah, dengan semangat pelaksanaan otonomi daerah dalam era reformasi, tiap-tiap kebupaten atau kota di Jawa Timur harus dapat menentukan strategi dan prioritas pembangunannya sesuai dengan potensi dan kemampuan daerah untuk melaksanakannya.
Jember adalah sebuah wilayah kabupaten yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jember berada di lereng Pegunungan Yang dan Gunung Argopuro membentang ke arah selatan sampai dengan Samudera Indonesia.perkebunan merupakan salah satu sector yang menunjang pembangunan ekonomi Kabupaten Jember.
Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan ini adalah bagaimana sector pertanian menunjang pembangunan ekonomi Kabupaten Jember?

B.       Kajian Teoritik
Definisi Pembangunan Ekonomi
            Sesuai dengan pembangunan nasional yang ingin membentuk manusia Indonesia seutuhnya dan merata pada seluruh masyarakat Indonesia.  Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses, yaitu proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industry-industri alternative, perbaikan kapasitas. Tenaga kerja yanng ada untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan dan pengembangan perusahaan-perusahaan baru. Upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah daerah khususnya Jember bersama masyarakat harus mengambil inisiatif pembangunan daerah.
Konsep tentang Daerah
            Dalam mengiktisarkan konsep tentang daerah ada dua pandangan yang berbeda yaitu, padangan obyektif dan pandangan subyektif. Pandangan subyektif memandang daerah sebagai sarana untuk mencapai tujuan, hanya suatu model, suatu idea untuk membantu mempelajari dunia. Pandangan obyektif, memandang daerah sebagai suatu tujuan tersendiri, suatu kebulatan yang riel, suatu organism yang dapat diidentifikasikan dan di petakan.
            Daerah formal adalah daerah geografik yang seragam atau homogen menurut criteria tertentu. Baik itu criteria ekonomi dan criteria social dan politik. Daerah fungsionalis adalah daerah geografik yang memperlihatkan suatu koherasi tertentu. Daerah fungsional ini terdiri dari satuan-satuan yang heterogen seperti kota dan desa yang secara fungsional saling berkaitan . hubungan- hubungan fungsional biasanya menggunakan criteria social ekonomi. Daerah formal atau daerah fungsional atau daerah kombinasi dari keduanya dapat memberikan suatu kerangan bagi klasifikasi regional yaitu “ daerah perencanaan”. Klaasen menyebutkan bahwa daerah perencanaan harus dapat mengambil keputusan- keputusan investasi berskala ekonomi, mampu mensuplai tenaga kerja untuk industrinya, mempunyai struktu ekonomi yang homogeny , mempunyai minimal satu titik pertumbuhan.
Teori perkembangan Modernisasi
Teori pertumbuhan ekonomi.
Dasar pemikiran teori pertumbuhan ekonomi adalah Faktor manusia (bukan struktur dan sistem) yang menjadi fokus perubahan. Menggunakan metafora organisme (evolusi) à Tradisional----menjadi --- modern. Yang menjadi tokohnya adalah Rostow.
 

Caranya adalah tersedianya modal yaitu melalui pemindahan sumber dana dan kebijakan pajak, perdagangan internasional dan lembaga keuanganan.

Teori basis Ekonomi
            Dalam teori basis ekonomi bahwa pertumbuhan ekonomi daerah, factor penentunya adalah berhubungan langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah. Pertumbuhan pada industry-industri yang menggunakan sumber daya local, seperti tenaga kerja dan bahan baku untuk di ekspor, akan menambah pendapatan daerah dan membuka lapangan pekerjaan. Didasarkan pada teori ini , strategi pembangunan daerah yang muncul adalah penekanan terhadap arti penting bantuan kepada dunia usaha yang mempunyai pasar nasional maupun internasional. Implementasi kebijkannya mencakup pengurangan hambatan atau batasan terhadap perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor yang ada dan akan didirikan di daerah tersebut.

Pendekatan structural Radikal
            Inti pemikiran Didasarkan pada nalar positivistic, deterministic , realis dan nomotetis. Menekankan pada bagaimana mengatasi perlunya menghilangkan atau mengatasi hubungan- hubungan structural yang timpang dalam kenyataan social. Pendukung Marxian.

Pendekatan Fungsionalis
            Pemikirnya adalah auguste Comte, Herbert Spenscer  dan Emile Durkheim. Inti pemikiran ini adalah menekankan pada kemapanan, ketertiban, stabilitas social, kesetiakawanan, pemuasan kebutuhan. Didasarkan pada nalar positivistic, deterministis, nomotetis. Rasionalitas lebih untuk menjelakan peristiwa atau realitas social. Berorientasi pragmatis (dapat diterapkan, memecahkan masalah dan langkah – langkah praktisnya yaitu Rekayas social atau social Engineering.
Positivism berasumsi bahwa penjelasan bersifat universal, artinya cocok atau appropriate untuk semua, kapan saja, di mana saja suatu fenomena social.
Kehidupan masyarakat diasumsikan sebagai sesuatu yang terbentuk oleh sejumlah unsure yang empiric nyata dan hubungan antara unsure-unsur itu dapat dikenali, dikaji, diukur dengan pendekatan dan mengggunakan alat seperti dalam ilmu alam. Jadi masyarakat adalah objek ditambah dengan dapat direkayasa atau dibentuk.

PEMBAHASAN
Perkembangan sector-sektor ekonomi
Kabupaten Jember dengan luas wilayah + 3.293,34 km persegi, mempunyai potensi besar untuk berkembang menjadi kota raya. Tanahnya yang subur menjadikan kota di belahan timur Jawa Timur ini dikenal dengan daerah agraris dan penghasil komoditas pertanian, hortikultura, dan perkebunan. Sebagian besar masyarakat Jember adalah petani, dikarenakan Jember memiliki daerah-daerah yang cukup luas dan subur untuk bercocok tanam. Dalam konteks regional, Kabupaten Jember mempunyai kedudukan dan peran yang strategis sebagai salah satu Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).
Provinsi Jawa Timur yang meliputi Wilayah Hinterland Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo. Secara administratif, wilayah Kabupaten Jember berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Probolinggo di sebelah utara, Kabupaten Lumajang di sebelah barat, Kabupaten Banyuwangi di sebelah timur, dan di sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia.
Perkebunan
Topografi wilayah Kabupaten Jember yang merupakan kawasan rendah berbukit dan pegunungan serta banyaknya sungai mengitari turut memberikan kesuburan tanah di daerah ini. Kondisi ini menjadi factor pendukung untuk menjadikan daerah yang secara umum menempatkan kegiatan agribisnis dan agroindustri sebagai kegiatan ekonomi penduduk yang paling dominan.
            Tembakau adalah tanaman komoditas perkebunan yang banyak dijumpai di Jember. Tembakau merupakan komoditas industry yang juga menjadi Icon kota Jember. Klasifikasi dan varietas tanaman tembakau (divisi: spermatophyte; subdivisi: angiospermae; kelas: dicotyledonae; ordo: solanales; family: solonaceae; genus:nicotiana; spesies: nicotiana. Tembakau juga memiliki perakaran tunggang dengan panjang 50-70 cm. akar serabut akan muncul saat tanaman dipindahkan dan berkembang di sekitar leher akar. Daun tembakau bersifat tunggal, bertangkai atau duduk di batang, dan tersusun secara spiral. Jumlah daun tembakau berkisar 18-25 lembar dengan panjang bervariasi antara 30-43 cm dengan lebar16-27 cm. bunga tembakau bersifat majemuk, berbentuk malai, dengan karangan bunga berbentuk piramida., dan terletak di ujung tanaman. Berikut adalah produksi tembakau Kabupaten Jember tahun 2008-2013.
Produksi Tembakau di Kabupaten Jember
1.      Produksi Tahun 2013 (Ton) 18.297
2.      Produksi Tahun 2012 (Ton) 31.284
3.      Produksi Tahun 2011 (Ton) 15.846
4.      Produksi Tahun 2010 (Ton) 7.235
5.      Produksi Tahun 2019 (Ton) 7.620
6.      Produksi Tahun 2018 (Ton)7.668
Lahan yang telah digunakan seluas (Ha) 15.748.
            Saat ini ekspor tembakau di Jember menymbang 50% diseluruh Jawa Timur artinya kontribusi ekspor tembakau sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan PDRB Jember. Dalam teori pertumbuhan Ekonomi adanya revolusi dari tradisional ke modern. Jadi, pembangunan yang dulunya dengan tradisional sekarang lebih pada modernitas. Pendekatan fungsionalis dilakukan rekayasa social dimana manusia sebagai obyeknya untuk memecahkan masalah-masalah yang ada. Seperti alat. Alat-alat pertanian yang dulunya sederhana bagaimana bisa menjadi modern karena telah berubah programmnya. Agar kerja manusia lebih cepat dan lebih baik. Dalam hal pengolahan tanaman juga akan lebih mudah. Seperti untuk membuat rokok, tembakau dulunya dipotong sendiri dengan pisau saat ini pabrik-pabrik rokok sudah menggunakan mesin sehingga dalam pengerjaannya juga lebih cepat. Pembangunan melalui sector perkebunan tembakau diharapkan mampu memberikan dampak yang positif bagi daerah. Program-program yang gencar dilakukan untuk hasil pertanian yang lebih banyak adalah rekayasa hijau yaitu penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.
Kebijakan pemerintah daerah
            Pemerintah kabupatan Jember berupaya mengembangkan sector perkebunan yang merupakan basis utama kegiatan ekonomi daerah melalui desain kebijakan yang mampu meningkatkan potensi daerah kabupaten Jember. Salah satunya dengan membuka kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan daerah sehingga akses permodalan bagi petani semakin terbuka.hal ini berkaitan dengan teori pertumbuhan ekonomi yaitu untuk membuat masyarakat dari tradisional menuju masyarakat modern caranya yaitu dengan modal, baik itu dari perbank an maupun pemerintah daerah. Kemudian perdagangan Internasional, dimana saat ini tembakau Jember sudah memasuki pasar Internasional seperti Jerman, Belanda dan lain-lain. Ini membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai bergerak menuju masyarakat modern.
            Untuk pendekatan-pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fungsionalis. pemikiran ini adalah menekankan pada kemapanan, ketertiban, stabilitas social, kesetiakawanan, pemuasan kebutuhan. Didasarkan pada nalar positivistic, deterministis, nomotetis. Rasionalitas lebih untuk menjelakan peristiwa atau realitas social. Berorientasi pragmatis (dapat diterapkan, memecahkan masalah dan langkah – langkah praktisnya yaitu Rekayas social atau social Engineering.
Positivism berasumsi bahwa penjelasan bersifat universal, artinya cocok atau appropriate untuk semua, kapan saja, di mana saja suatu fenomena social.
            Kehidupan masyarakat diasumsikan sebagai sesuatu yang terbentuk oleh sejumlah unsure yang empiric nyata dan hubungan antara unsure-unsur itu dapat dikenali, dikaji, diukur dengan pendekatan dan mengggunakan alat seperti dalam ilmu alam. Sehingga dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Pembangunan kedepannya adalah dengan lebih mengembangkan sayap agar produksi tembakau bisa lebih menunjang lagi perekonomian daerah. Selain itu penguasaan teknologi juga sangat berpengaruh karena modern tidak jauh dengan teknologi. Selanjutnya masih diperlukannya penelitian agar tembakau kedepannya lebih baik lagi dan bersaing lebih baik.



KESIMPULAN
            Kabupaten Jember dengan luas wilayah + 3.293,34 km persegi, mempunyai potensi besar untuk berkembang menjadi kota raya. Tanahnya yang subur menjadikan kota di belahan timur Jawa Timur ini dikenal dengan daerah agraris dan penghasil komoditas pertanian, hortikultura, dan perkebunan. Sebagian besar masyarakat Jember adalah petani, dikarenakan Jember memiliki daerah-daerah yang cukup luas dan subur untuk bercocok tanam. Tembakau adalah tanaman komoditas perkebunan yang banyak dijumpai di Jember. Tembakau merupakan komoditas industry yang juga menjadi Icon kota Jember.
            Pemerintah kabupatan Jember berupaya mengembangkan sector perkebunan yang merupakan basis utama kegiatan ekonomi daerah melalui desain kebijakan yang mampu meningkatkan potensi daerah kabupaten Jember. Salah satunya dengan membuka kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan daerah sehingga akses permodalan bagi petani semakin terbuka.







DAFTAR PUSTAKA
            BPKM.2015. Potensi Tembakau di Kabupaten Jember.http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/commodityarea.php?ic=2587&ia=3509 [diakses pada 22 Desember 2015]
            .Webmaster.Sealayang Pandang.2013.http://jember.info/selayang-pandang [diakses pada 22 Desember 2015]
            Wahyudi,Setyo Adi.2008.Penguatan Sektor-SubSektor Ekonomi Dalam Upaya Peningkatan Pembangunan Ekonomi Daerah.Journal of Indonesia Applied Economics Vol.2 No.1 Mei 2008, 22-42
            Maunah, Risalatul.2015. Rekayasa Sosial Dan Pemberdayaan Masyarakat Pertanian.http://risalatul.web.unej.ac.id/2015/12/14/rekayasa-sosial-dan-pemerdayaan-masyarakat-pertanian/ [diakses pada 22 Desember 2015]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar